![]() |
Rematik |
Rematik adalah
penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal (sendi, tulang, jaringan ikat dan
otot). Dari sekitar lebih dari 100-an penyakit rematik sebagian besar tidak
berbahaya, namun sangat mengganggu karena rasa nyerinya. Memang ada penyakit rematik
yang dapat menimbulkan kematian tetapi sangat jarang sekali dan biasanya
perjalanan penyakitnya berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Yang paling
ditakuti dari penyakit rematik ini bila tidak diobati dengan benar adalah akan
menimbulkan kecacatan baik ringan seperti kerusakan sendi maupun berat seperti
kelumpuhan. Yang sering terjadi adalah kurangnya kualitas hidup seseorang yang
berakibat terbatasnya aktifitas, depresi sampai berimbas pada status sosial
ekonomi seseorang atau sebuah keluarga. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah
penyakit rematik ini tidak berhubungan dengan stroke tetapi berhubungan dengan
gaya hidup, pekerjaan, imunitas dan beberapa penyakit berhubungan dengan
genetika (Ginanjar 2008).
Menurut Ginanjar (2008) beberapa penyakit
rematik yang sering dijumpai antara lain Pengapuran Sendi (Osteoarthritis), Radang
Sendi Rematik (Reumatoid Arthritis), dan Radang Sendi Asam Urat / Pirai (Gout Arthritis). Pengapuran Sendi (Osteoarthritis) adalah pengapuran pada sendi yang
disebabkan karena proses penuaanyang menyebabkan kerusakan rawan sendi. Sendi
yang terkena adalah sendi yang biasanya sering digerakkan dan sering
mendapatkan beban seperti pergelangan tangan, siku, pinggang, lutut dan engkel
pada tumit. OA terjadi akibat berkurangnya cairan pelumas (synovial)
pada sendi, peningkatan enzim penghancur struktur rawan sendi, penurunan
pembentukan proteoglikan (zat pelindung sendi), mulai
pecahnya atau ausnya rawan sendi yang membungkus ujung tulang, terjadinya osteofit (pengapuran sendi).
Radang Sendi Rematik (Reumatoid
Arthritis) adalah suatu penyakit peradangan sistemik dan kronis yang penyebabnya tidak
diketahui dan bermanifestasi pada lapisan dalam sendi (membran sinovial
persendian). Penyakit ini berkaitan
dengan respon imun seseorang dengan dipengaruhi oleh faktor genetik. Yang
terjadi adalah peradangan kronis sinovial yang progresif sehingga menyebabkan
kerusakan arsitektur persendian. Selain faktor genetik yang sudah disebut, juga
terdapat faktor non genetik yang sebenarnya dapat dicegah atau dikendalikan.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah usia, kemungkinan infeksi bakterial
atau virus dan gaya
hidup seperti rokok dan alkohol(Ginanjar 2008).
Radang Sendi Asam Urat/Pirai (Gout Arthritis) adalah peradangan sendi akut yang disebabkan oleh pengendapan kristal asam urat dalam rongga sendi. gejala klasik asam urat adalah serangan akut berulang yang sangat nyeri pada pangkal jempol kaki dan beberapa sendi lainnya. Asam urat akut sering berulang dan berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Asam urat berasal dari purin yang ada dalam inti sel yaitu asam nukleat baik yang berasal dari tubuh manusia sendiri (penderita leukimia memiliki kadar asam urat yang tinggi) maupun dari makanan seperti daging merah, jeroan, seafood. Kadar normal kandungan asam urat pada manusia adalah 4-7 mg/dl. Asam urat yang terbentuk dalam tubuh kebanyakan akan dibuang ginjal melalui urin (Ginanjar 2008).
GEJALA REMATIK
Secara umum gejala yang ditimbulkan
penyakit rematik ini antara lain :
- Kekakuan pada sekitar sendi yang berlangsung sekitar 30 menit sampai 60 menit di pagi hari.
- Bengkak pada tiga atau lebih sendi pada saat yang bersamaan.
- Bengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi.
- Bengkak dan nyeri umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dengan umumnya menyerang sendi pergelangan tangan (Anonim 2011).
Treatment
Penanggulangan rematik bukan sekadar penggunaan obat semata.
Sebenarnya obat bagi penderita rematik mempunyai dua tujuan, yaitu
menghilangkan nyeri maupun gejala peradangan serta bila mungkin menghentikan
progresivitas penyakit dan mencegah komplikasi. Untuk memperoleh hasil
pengobatan yang baik, maka obat harus tepat dalam dosis dan diberikan kepada
penderita yang sesuai, dalam jangka waktu yang optimal. Untuk rematik
dianjurkan menggunakan obat penghilang rasa sakit sederhana semacam paracetamol
atau aspirin untuk nyeri yang ringan. Obat ini tidak mempengaruhi proses
peradangan yang terjadi. Sehingga hanya berguna untuk keluhan nyeri ringan dan
bukan untuk pengobatan jangka panjang (Anonim 2011).
Sedangkan obat rematik yang banyak dijumpai di pasaran, termasuk
yang diberikan dokter adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Bahkan obat
golongan ini masih dianggap mampu menanggulangi gejala dan dapat menekan proses
peradangan, meskipun tidak dapat menghentikan proses penyakit. Sampai saat ini
OAINS memang dapat digunakan pada semua keluhan rematik, baik pada sendi maupun
di luar sendi. Tapi paling bermanfaat pada rematik di luar sendi. Dengan
catatan, perlu dibantu dengan fisioterapi maupun suntikan kortikosteroid pada
persendian. Beberapa penyakit rematik tertentu membutuhkan pengobatan spesifik
bahkan terdapat beberapa penyakit yang membutuhkan pengobatan kortikosteroid
jangka panjang dan obat sejenis kemoterapi (Anonim 2011).
Upaya-upaya yang dapat dilakukan sendiri di rumah bisa dimulai
tanpa obat, melainkan dengan menghangatkan persendian yang sakit. Ada bermacam cara
pemanasan yang dapat dilakukan oleh setiap penderita di rumah. Salah satu di
antaranya dengan cara mengompres. Sediakan air hangat dalam mangkuk dan handuk
kecil. Celupkan handuk ke dalam air dan tekan-tekankan pada persendian yang
terganggu tersebut. Ulangi cara ini berkali-kali sampai bagian yang sakit
berkurang rasa nyerinya (Anonim 2010).
Cara lain, dengan memasukkan air panas ke dalam botol.
Kompreskan botol hangat ini pada persendian yang sakit, sampai terasa nyaman.
Sinar matahari pun dapat dipakai untuk memanaskan persendian punggung yang
sakit. Untuk cara ini, dibutuhkan alas tidur yang menyerap panas, misalnya
terpal. Jemurlah alas ini di bawah sinar matahari sampai beberapa lama,
kemudian berbaringlah di atas terpal hangat ini dengan nyaman (Anonim 2010).
Anjuran Gizi
Selain
mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini, seperti tidak
melakukan olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap ideal, serta menjaga agar asupan
makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan
ikan dari laut dalam. Kandungan omega 3 yang
terdapat pada ikan merupakan zat yang sangat efektif untuk memelihara
persendian agar tetap lentur. Pengaturan pola makan sangat dianjurkan dalam
pengobatan dan pencegahan penyakit rematik (Anonim 2011).
Beberapa jenis
herbal dapat membantu
melawan nyeri rematik, seperti jahe
dan kunyit, biji seledri, daun lidah buaya, rosemary, aroma terapi, atau minyak
juniper yang bisa menghilangkan bengkak pada sendi. Selain itu terdapat pula beberapa makanan dan minuman yang
efektif membantu penyembuhan sakit akibat nyeri sendi. Lemak yangterkandung pada buah
alpukat matang mampu memberikan lubrikasi secara alami padapersendian tulang seperti leher, siku, pergelangan tangan, pinggul, lutut,
pergelangan kaki. Minuman seperti jus apel
yang diragikan (fermentasi) akan membantu penyembuhan sakit radang sendi. Strawberry dan buah berry lainnya serta asparagus juga
baik untuk penderita penyakit rematik. Jus semangka (tanpa biji) akan membantu mendorong keluar kelebihan akumulasi
asam urat pada penderita arthritis karena
kelebihan asam urat (Anonim 2011).
nice info
ReplyDeletewww.ji-software.com